Bunga Teratai Bagian 2
Setelah melalui perjalan yang cukup panjang,
akhirnya si bunga teratai tiba di rumah si saudagar kaya. Rumahnya bergitu
mewah dan taman bunganya serta kolamnya bergitu luas, indah, dan terawat. Pada
saat berada di pintu gerbang, keindahan bunga teratai telah mempesona seluruh
tanaman yang ada di sana.
Ketika si bunga teratai diletakkan pada bagian
kolam tersebut, munculah pertanyaan di benak para tanaman yang bertetangga si
bunga teratai. Mereka mulai mengira-ngira dari manakah asal-muasal tempat
tinggal bunga teratai. Ada sebagian tanaman mengira pasti si bunga teratai
didapat dari teman si saudagar kaya. Ada juga yang mengira si bunga teratai
dibeli dari toko bunga yang begitu mahal. Ada yang mengira pula, si bunga
teratai berasal dari lingkungan yang sangat bagus. Perkiraan mereka terus
menghantui para tanaman yang ada di tempat tinggal si saudagar kaya.
Berminggu-minggu telah berlalu, perkiraan dan
pertanyaan terus menghantui mereka. Sedangkan si bunga teratai tetap melakukan
kegiatan dia seperti sebelumnya pada waktu di kolam kotor tersebut. Sampai
suatu seketika, salah satu dari tanaman bertanya pada si bunga teratai, “ Hai,
tetangga, bolehkah saya tahu sesuatu darimu?. Si bungat teratai yang
kebingungan pun memperbolehkan tanaman lain tersebut bertanya tentang dirinya.
Si tanaman tersebut bertanya , “ Ehhmmm, maaf, bolehkah saya tahu, dari manakah
asal-usul mu?”.
Tentu saja pertanyaan tersebut membuat seluruh
tanaman yang dalam benaknya merasa sependapat mengenai pertanyaan yang diajukan
terebut. Si bunga teratai menjawab dengan tenangnya, “ Saya berasal dari kolam
yang sangat kotor”. Tentu saja jawaban tersebut membuat seluruh tanaman yang
ada di kawasan terebut kaget bukan main. Lalu, si tanaman tersebut bertanya
lagi, “ Apakah kau bercanda? Mana mungkin bunga seindah kau bisa lahir dan
tumbuh di lingkungan sekotor itu?”. Si bunga teratai pun tetap menjawab dengan
tenang, “ Ya, saya memang berasal dari lingkungan yang kotor”. Si tanaman
tersebut pun bertanya lagi, “lalu mengapa kau bisa tumbuh seindah ini? bahkan
selama berminggu-minggu kau tinggal di sini, kau tetap bertingkah laku baik. Misalnya, kamu membiarkan kupu-kupu
atau lebah mampir untuk istirahat ”. Si bunga teratai
tetap menjawab dengan tenang,” meskipun aku berasal dan tinggal dari lingkungan
kotor, bukan berarti saya ikut jadi ‘kotor’ dan meskipun saya berada di
lingkungan bersih, saya tetap tidak boleh sombong”. Dari jawaban si bunga
teratai tersebut, para tanaman yang tinggal di sana merasa senang dan mengikuti
cara hidup si bunga teratai.
Nah, teman-teman si bunga teratai mengajarkan
kita beberapa point penting lagi, yaitu:
Pertama, tidak penting apapun asal dan tempat
tinggal mu, jangan sampai bisa mengotorkan hati dan pikiran yang bersih. Kalau
kita berasal dari lingkungan kotor, jangan sampai lingkungan kotor ikut membuat
hati dan pikiran kita menjadi kotor. Begitupula pada saat di lingkungan bersih
yang mendukung, jangan membuat kita angkuh dan sombong. Karena sombong adalah
awal dari kehancuran seperti yang ada di cerita “Belajar dari Bunga Teratai”.
Kedua, meskipun terjadi perubahan lingkungan
sekalipun, tetaplah menjaga keseimbangan hati dan pikiran yang bersih seperti
bunga teratai. Karena dari tenang dan seimbang itulah yang bisa menyelesaikan
semua masalah dengan baik seperti si bunga teratai yang menjawab setiap
pertanyaan dengan tenang.
Ketiga, siapkan dirimu untuk menyebarkan
pengaruh positif mu pada lingkungan sekitar mu karena secara tidak langsung
kita sudah membantu orang-orang yang berada di sekitar kita untuk berbuat baik
lebih baik sehingga kita telah memberikan konstribusi yang cukup besar untuk
memperbaiki lingkungan sosial kita.
Jadi, siapkah kamu mempengaruhi lingkungan
dengan pengaruh positifmu?
Juli 2011
Komentar
Posting Komentar